Tahukah Anda jika sebagian dari penyaki mata bisa menular melalui kontak fisik. Maka dari itu, kenali tanda-tanda dan ciri penyakit berikut ini, serta bagaimana menghindari penularannya.
Sebagian dari sakit mata tidak bersifat menular, sehingga penderita sakit mata tetap bisa beraktivitas selama penglihatannya tidak mengganggunya. Akan tetapi, diketahui sebagian dari sakit mata membuat penderitanya menunda aktivitas mereka (terlebih diluar ruangan), agar orang tidak tertular.
1. Keratitis Herpes Simpleks.
Untuk yang satu ini, penyebabnya adalah virus herpes simpleks tipe 1, yang menyebabkan infeksi pada kornea. Kornea mata menjadi berkabut dan bengkak. Virus ini ternyata sama dengan penyebab luka pada mulut dan bibir. Adapun gejala yang biasanya dirasakan adalah mata memrah, rasa sakit disekitar mata atau seluruh mata, air mata yang terus keluar, terasa kotor di bagian mata, dan mata perih saat melihat cahaya terang.
Sebagian besar virus Herpes sudah ada pada serat saraf manusia dewasa tanpa menimbulkan gangguan. Akan tetapi, berbeda jika sistem kekebalan tubuh mereka sedang menurun, penyakit Herpetik bisa muncul dengan mudah.
Biasanya penularan dari virus herpes simpleks ini bisa terjadi melalui kontak langsung dengan penderita, misalnya ciuman dari anggota keluarga yang mengidap cold sore akibat virus herpes. Di sepertiga kasus yang terjadi, orang yang sudah pernah mengalami penyakit ini bisa kembali terserang jika virus kembali aktif. Bahaya lainnya dari virus ini adalah saat menyerang bayi baru lahir, dampaknya dapat menyebabkan sistem saraf sentral mereka terganggi dan membahayakan nyawa bayi.
Penanganan dari penyakit ini bisa diatasi dengan obat oles yang diaplikasikan pada kelopak mata, obat antivirus oral, ataupun tetesan steroid untuk meredakan peradangan. Jika tidak segera ditangani, lama-lama penyakit ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas penglihatan.
2. Herpes Zoster Oftalmikus,
Ternyata Herpes Zoster Oftalmikus adalah virus herpes yang menyebabkan penderitanya mengalami cacar air, juga sakit mata yang disebut sebagai sakit mata herpetik. Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster, diantara gejala yang terjadi adalah mata merah, mata sakit di seluruh atau salah satu mata, juga ruam kemerahan di kelopak mata yang kadang-kadang mencapai ujung hidung.
3. Konjungtivitis akibat bakteri, virus, dan Klamidia
Konjungtivitis atau disebut juga pink eye merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada konjungtiva, yaitu jaringan tipis pada bagian putih mata dan membatasi bagian di bawah kelopak mata. Sangat umum penyakit ini terjadi akibat alergi seperti debu, iritasi akibat sampo, ataupun asap dapat menyebabkan konjungtivitis.
Konjuntivitis dapatmenular jika penyebabnya adalah virus (misalnya herpes), bakteri (misalnya gonore), ataupun klamidia (Chlamydia). Konjungtivitis akibat bakteri dan virus inilah yang dapat menular dengan mudah dari satu pengidap ke orang lain. Pada infeksi terhadap bayi baru lahir, penyakit ini dapat menjadi infeksi penglihatan yang berbahaya.
Gejala dari Konjungtivitis dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini :
- Mata lebih berair dari biasanya.
- Area putih pada mata menjadi merah.
- Mata terasa gatal atau terbakar.
- Lebih sensitif terhadap cahaya.
- Penglihatan menjadi lebih buram.
- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghindari memburuknya gejala ini, antara lain bisa dengan menghindari pemakaian make up dan lensa kontak, lindungi mata dari debu dengan kacamata, dan periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dengan obat tetes mata atau obat minum sesuai penyebab konjungtivitis.
Pada umumnya, Konjungtivitis bisa membaik dalam 3 sampai 7 hari. Akan tetapi penyakit ini bisa menular selama pengidapnya masih mengeluarkan air mata dan merasa matanya berat.
